MIRIS..!!Sepak Bola dan Perdagangan Manusia: Ketika Mimpi Pemain Muda Dihancurkan Kemunafikan
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Sepak bola sepertinya saat ini bukan hanya olahraga yang merebutkan kemenangan atau gelar juara saja. Di dalamnya kini tumbuh berbagai macam aspek yang kerap memberikan dampak baik atau buruk. Berkat hal itulah kini muncul sebuah perdagangan manusia yang berkedok lewat sepak bola. Arus globalisasi dan edukasi yang tidak merata membuat banyak sekali anak-anak muda yang ingin menjadi pemain bola malah terjebak lubang hitam ini. Pada umumnya mereka diangkut dari daerah asal, namun ditinggalkan saat sesampainya tempat tujuan.
Bermodalkan janji-janji manis para oknum agen liar yang sangat terampil dalam mengelabui menjadikan banyak jadi korban. Jumlah uang yang besar agaknya menjadi candu untuk mereka terduga melakukan tindakan keji ini. Berkatnya, sepak bola juga menjadi momok menakutkan yang kerap berubah seperti martil penghancur mimpi pesepakbola muda. Pada umumnya perdagangan ini banyak dijumpai di daerah Afrika. Berkedok seorang agen penyalur pesepak bola, mereka akan mendatangi orang tua sang pemain belia itu untuk menawarkan jasanya.
Anak-anak bermain bola [Sumber Gambar]Keinginan tinggi dan tuntutan merubah nasib lewat olahraga ini, seperti menjadi pelicin untuk para oknum agen tersebut melakukan sebuah tipu daya. Mereka yang berhasil dikelabui akan dibawa ke daerah-daerah di Benua Biru. Lewat sebuah paspor palsu terbang lah mereka ke daratan yang diimpikan bisa jadi batu loncatan untuk berkarier di olahraga ini. Namun dibalik hal ini para orang tua pemain harus membayar uang dengan jumlah uang tidak sedikit. Mengutip laman PanditFotball, tahun 2008 uang sekitar 1500 euro atau 1850 USD menjadi mahar yang harus dibayarkan apabila mereka ingin berangkat.
Kehidupan pemain [Sumber Gambar]Besarnya uang tersebut juga membuat banyak keluarga merelakan banyak hal. Mulai harta benda harus di jual sampai hutang kesana-kemari. Meski berat, namun impian dan tujuan mulia selalu mampu menghapuskannya. Kisah Michael Diagana agaknya sedikit menjadi bukti apabila hal ini merupakan sebuah kenyataan pedih yang benar adanya. Singkat cerita, pemain asal Afrika ini dibawa ke Eropa oleh agen gelap. Sesampainya di Benua Biru ia ditinggalkan setelah sebelumnya ditempatkan pada rumah yang tak berpenghuni dan nol fasilitas.
Tangis menjadi akhir cerita [Sumber Gambar]Berangkat tanpa banyak persiapan dan tak berbekal banyak uang membuat kondisinya yang miris tanpa nahas. Dilansir dari majalah FourFourTwo edisi November 2011, dengan usianya masih 15 tahun dirinya dipaksa menjual suvenir-suvenir di bawah Menara Eiffel sambil berusaha menghindari polisi. Kehidupannya yang tidak enak ini, diperparah dengan orangtuanya yang tidak bisa memulangkannya lantaran hidup pada garis kemiskinan. Sebuah hal menyedihkan di balik banyaknya pemain Benua Afrika yang kini bersinar di kompetisi-kompetisi sepak bola Eropa.
Apa yang terjadi dalam kasus ini adalah gambaran bagaimana sepak bola juga memiliki sisi gelap. Dan meski saat ini era globalisasi, namun masih banyak mereka kurang teredukasi akan hal ini. Rupanya tidak hanya Indonesia yang tidak merata pembangunannya. Beberapa daerah di dunia juga alami nasib yang sama.
Natizen dunia maya kali ini dihebohkan dengan kagantengan seorang pria asal Filiphina yang punya wajah sangat tampan bahkan ketampanannya bisa bikin cewek klepek – kpelek. Dan yang dihebohkan natizen selain ketampanan wajah pria , natizen juga heboh soal kariernya sebagai kuli angkut wortel. Pria bernama Jeyrick Sigmaton ini tak seperti cowok tampan lainnya yang mungkin dengan modal wajah tampan punya pekerjaan yang berlevel tinggi seperti menjadi model atau orang kantoran. Namun Jeyrick ini tak pernah malu bekerja sebagai kuli tukang angkut wortel. Bahkan pria yang menjadi penduduk lokal di daerah Igorot ini sangat giat dalam bekerja. Setiap hari , Jeyrick bekerja di perkebunan wortel di daerah Bauko Monamon Sur, Provinsi Mountain. Ketika itu , wajahnya berhasil tertangkap kamera seorang wanita yang melakukan perjalanan ke Sagada. Di tengah perjalanan, dia tertegun melihat seorang cowok ganteng yang sedang mengangkut wortel di dekat perkebunan di Provinsi M...
Kekuatan cinta bisa memengaruhi kehidupan seseorang. Tak jarang, demi cinta orang rela mengorbankan apapun. Termasuk untuk berpindah keyakinan. Agama merupakan hal yang sensitif, banyak kisah percintaan yang berakhir karena persoalan agama. Guide to Find Hotels in Las Vegas Las Vegas is one of the top holiday locations in the entire US. The Las Vegas Boulevard and the Strip are the streets with the highest density of superb hotels and world famous casinos. During the last years, the Las Vegas Hotels changed their profile. Today, most hotels are perfectly suited for families; they offer huge and comfortable Spa areas and animation for children. Many famous musical productions are shown every night in different theatres along the Strip. Although many dramatic changes happened during the last years, Las Vegas is still called The Sin City and it is the World Largest Gambling City. The only difference is that Las Vegas is offering its dream now to families instead of gamblers only. Las...
Kekayaan alam Garut tergambar dari bentangan alamnya yang indah, tanahnya yang subur, gunung-gunung, lautan yang menyimpan kemakmuran persis seperti syair lagu yang dinyanyikan Opik, bocah kelas 4 SDN Indralayang, Garut. Namun sayangnya, Opik dan keluarga masih belum bisa merasakannya. Mereka masih tinggal di rumah yang layaknya disebut gubuk kebun. Di gubuk ini, Opik tinggal bersama kakek dan neneknya yang sudah renta. Untuk membantu keluarga, setiap hari Opik bekerja serabutan demi Rupiah untuk membeli beras dan biaya sekolah. Memikul balok kayu sepanjang 2 meter dengan berat 15 kg pun ia lakukan. Setelah pulang sekolah, Opik terbiasa membawa kayu sebanyak 5 potong sedangkan di hari libur ia mampu menggotong 13 kayu. Tak pantas rasanya melihat anak seusia Opik harus menanggung beban seberat itu, walau Opik tidak pernah mengeluh sama sekali. Bagi Opik, beban hidup yang ia rasakan sudah lebih berat dari berat kayu yang dipikulnya. Sejak kecil Opik tidak pernah merasakan kasih ...
Komentar
Posting Komentar